METRO – Ratusan tenaga harian lepas (THL) di Pemkot Metro yang beberapa waktu lalu mempertanyakan nasib mereka kini bisa bernafas lega.
Ini, setelah Wali Kota Metro Bambang Iman Santoso dan Wakil Wali Kota Metro M. Rafieq Adi Pradana berkomitmen tidak akan merumahkan para tenaga honorer tersebut.
Tidak hanya sekadar janji, solusi tersebut langsung dituangkan dalam dokumen kesepakatan yang ditandatangani bersama.
“Pemerintah Daerah tidak akan tinggal diam terhadap apa yang menjadi keresahan tenaga honorer. Kami menjamin tidak ada satu pun yang akan dirumahkan. Komitmen ini akan kami jalankan dengan sungguh-sungguh,” tegas Wali Kota Bambang dengan nada meyakinkan usai penandatanganan.
Lima poin kesepakatan itu merupakan peta jalan yang jelas. Pertama, Pemkot Metro menjamin tidak akan memutus kerja 449 THL Pemerintah Daerah, 91 THL alih data, THL BLUD, dan guru.
Kedua, THL Non Database yang memenuhi persyaratan akan diusulkan menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu. Ketiga, Pemkot berkomitmen merealisasikan program peningkatan kesejahteraan ASN dan honorer melalui APBD.
Sementara dua poin terakhir menunjukan langkah strategis. Keempat, pemerintah akan mendorong Badan Kepegawaian Negara (BKN) RI dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) untuk memberikan afirmasi agar THL Non Database dapat diakomodir dalam PPPK Paruh Waktu. Kelima, memberikan solusi alternatif agar seluruh THL tidak kehilangan mata pencahariannya.
Raden Yusuf, Ketua Forum THL Non Database, menyambut gembira komitmen ini. “Kami bersyukur aksi damai kami didengar. Solusi ini telah disepakati bersama, dan sekarang kami mohon prosesnya dapat berjalan cepat. Kami meminta kawan-kawan semua untuk bersabar dan terus mendukung,” ujarnya penuh harap.
Dukungan juga datang dari legislatif. Ketua DPRD Kota Metro, Ria Hartini, menyatakan kesiapan untuk mengawal janji ini hingga ke tingkat pusat.
“DPRD mendukung penuh solusi ini. Insya Allah, apa yang menjadi komitmen bersama akan kita tindaklanjuti dan perjuangkan,” tegasnya.
Para THL kini dapat melanjutkan pekerjaannya dengan perasaan lega, sembari menanti realisasi dari komitmen yang telah ditandatangani. Langkah Pemkot Metro ini diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain dalam menangani persoalan tenaga honorer dengan solusi yang berkeadilan dan berkelanjutan. (Sam. Ar).
Leave a Reply